Slax merupakan distribusi lawas ringan yang sangat populer. Sejak awal rilis, distribusi GNU/Linux untuk lingkungan live ini menggunakan Slackware sebagai sistem dasarnya. Namun, empat tahun kemudian setelah rilis terakhir (7.0.8), sang pengembang ingin kembali menghidupkan Slax dengan Debian sebagai sistem dasarnya.
Beberapa hari terakhir, Tomáš Matějíček sibuk mengerjakan Slax generasi baru. Bagi yang penasaran dengan tampilan distro tersebut, Tomáš baru saja mengunggah tiga tangkapan layar teranyar. Bocoran ini sangat berguna karena Tomáš belum menggunggah ISO untuk dicoba sendiri oleh pengguna.
Slax generasi baru menggunakan wallpaper bernuansa hijau yang segar, khas. Meskipun dari banyaknya wallpaper yang disediakan Slax, kami tetap menyukai peta dunia bergambar Tux 😉

Di tangkapan layar berikutnya, Tomáš memamerkan jalannya aplikasi terminal, kalkulator, dan Midnight Commander (mc). Omong-omong, dalam tangkapan layar tersebut, mc menampilkan direktori /run/initramfs/, direktori anyar tempat Slax berjalan.
Saat menggunakan init SysV, Slax berjalan di direktori /mnt/live/, tetapi karena masalah shutdown pada systemd (pengganti init SysV di Slax generasi baru) jika distro ini masih diletakkan di /mnt/live, Tomáš memindahkan Slax ke /run/initramfs/. Anda dapat membaca keterangan teknisnya di tautan ini.

Tangkapan layar terakhir yang diunggah menampilkan dialog logout yang cantik. Bergaya flat, kita dapat memilih tiga aksi di dialog tersebut; logout, restart, dan shutdown.

Slax generasi baru nanti akan menggunakan window manager Fluxbox dengan compton, xlunch sebagai launcher, dan xterm sebagai terminal, menggantikan desktop environment KDE.
[wp_ad_camp_1]